Laman

Senin, 23 November 2015

Umur 16 tahun kuasai 23 Bahasa Termasuk Bahasa Indonesia



Timothy Doner, cowok 16 Tahun asal New York ini bikin greget banget berkat kemampuannya menguasai 23 bahasa. diantaranya Inggris, Prancis, Mandarin, dan Latin. Selain itu Doner juga cukup fasih berbicara dalam bahasa Rusia, Persia, Hausa, Italia, Indonesia, India, Ojibwe, Pashto, Turki, Kurdi, Yiddish, Belanda, Kroasia, Spanyol, Jerman, dan lainnya.

jebrett!!! Doner, ternyata remaja ini belajar secara otodidak (belajar sendiri) belajar puluhan bahasa lain lewat buku-buku tata bahasa dan aplikasi bahasa di iPhonenya. Selain itu Doner juga aktif membaca koran secara online dan berkomunikasi sama orang-orang yang berbicara bahasa itu atau ngobrol di chat room internet. Berkomunikasi lewat email, juga berbicara dengan kenalan di luar negeri lewat Skype.

sumber :   http://nyebarininfo.blogspot.co.id/2013/11/umur-16-tahun-kuasai-23-bahasa-termasuk.html

Mencari Kebahagiaan



Alkisah, ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong mengarah ke hamparan air telaga. Dia sudah berkelana mendatangi berbagai tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian.
“Sedang apa kau di sini, anak muda?” tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar situ.
Anak muda itu menoleh sambil berkata. ”Aku lelah, Pak Tua. Aku sudah berjalan sejauh ini demi mencari kebahagiaan, tapi perasaan itu tak kunjung kudapatkan. Entahlah, ke mana lagi aku harus mencari…” keluh si anak muda dengan wajah muram.
“Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah ke sana dan tangkaplah seekor kupu-kupu. Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu,” kata si kakek. Meski merasa ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk. Tiba di sana, dia takjub melihat taman yang indah dengan pohon dan bunga yang bermekaran serta kupu-kupu yang beterbangan di sana.


Dari kejauhan di kakek melihat si pemuda mengendap-endap menuju sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain. Hap! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan, menerjang rerumputan, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu berhasil ditangkapnya.
Si kakek mendekat dan menghentikan si pemuda. ”Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?”
Si kakek dengan tegas dan melanjutkan, ”Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap fisik kupu-kupu itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik-baik di dalam hatimu.
Demikian pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri. Apakah kamu mengerti?”
Si pemuda terpana dan tiba-tiba wajahnya tampak senang. ”Terima kasih pak Tua. Sungguh pelajaran yang sangat berharga. Aku akan pulang dan membawa kebahagiaan ini di hatiku..”
Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.


Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya setiap hati yang selalu mensyukuri.

Waktu tidak akan pernah kembali, manfaatkanlah!!!




Sesuatu yang tidak akan pernah kembali ke posisi semula di dunia ini adalah waktu, jangankan kembali ke hari kemarin, untuk merasakan lagi sesuatu yang terjadi 5 menit yang lalu pun kita tidak bisa. Waktu adalah sesuatu yang bergerak dan tidak akan ada yang bisa menghentikan pergerakannya kecuali allah. Tidak heran waktu dikatakan sangat berharga, karena begitu habis massanya maka waktu tidak akan pernah kembali dan waktu pergi untuk selama-lamanya. Jika Melihat sifat waktu yang tidak akan pernah kembali, rugi rasanya kalo kita melepaskan waktu begitu saja, membiarkannya terbang tanpa terisi sesuatu yang bermanfaat, ingatlah nanti waktu tersebut akan bersaksi dihadapan allah tentang apa yang sudah kita perbuat di masa hidup kita untuk mengisi waktu tersebut. Diriwayatkan dari al-Hasan al-Bashri rahimahullah bahwa dia berkata: ما من يوم ينشق فجره إلا وينادى يا ابن آدم أنا خلق جديد وعلى عملك شهيد فتزود منى فإني إذا مضيت لا أعود إلى يوم القيامة Tidak ada suatu hari yang fajar terbit pada hari itu kecuali dia akan berseru:”Wahai anak Adam sesungguhnya aku adalah makhluk baru, aku akan menjadi saksi terhadap amalan-amalanmu, maka berbekalah dariku, karena sesungguhnya apabila aku telah berlalu, aku tidak akan kembali sampai hari kiamat. Sebagai bahan perbandingan, kita lihat harga emas saat ini selalu cenderung naik, sekalipun pernah turun namun akan kembali naik, jika dibandingkan harga setahun yang lalu tentu lebih mahal sekarang, hal ini dikarenakan emas semakin langka sehingga sulit didapat, kesimpulannya setiap sesuatu yang langka maka harganya akan selangit, nah...sekarang coba anda analisa waktu, seperti di utarakan tadi di atas bahwa waktu tidak akan pernah kembali artinya waktu itu benar-benar tidak ada jika sudah pergi, kalo emas langka agar nanti ketika waktu bersaksi dihadapan allah buat kita, maka kesaksiannya menguntungkan diri kita bukan malah sebaliknya. Semoga bermanfaat. tapi masih ada hanya mungkin untuk mendapatkannya perlu usaha lebih maksimal, misalnya mengali bumi lebih dalam. Bayangkan yang langka saja berharga apalagi yang benar-benar tidak ada harusnya jauh lebih berharga lagi, untuk itu manfaatkanlah waktu yang tersisa sekarang dengan melakukan hal yang berguna,
Posted by M.syarif salim 

Sumber  : http://sysalim.blogspot.co.id/2015/08/waktu-tidak-akan-pernah-kembali.html

Ibu Penjual Kue



Hari ini sesosok wanita tua mengetuk pintu kaca toko...
“bu… beli kue saya… belum laku satupun…
kalau saya sudah ada yang laku
saya enggak berani ketuk kaca toko ibu…”

Saya persilakan beliau masuk dan duduk. ..
segelas air dan beberapa butir kurma
saya sajikan untuk beliau..

Ibu bawa kue apa??
gemblong, getuk, bintul, gembleng bu.
saya tersenyum,saya nanti beli kue ibu..
tapi ibu duduk dulu, minum dulu, istirahat dulu,
muka ibu sudah pucat…

Dia mengangguk. kepala saya sakit bu.. pusing,
tapi harus cari uang..
anak saya sakit, suami saya sakit,
dirumah hari ini beras udah gak ada sama sekali.
makanya saya paksain jualan
katanya sambil memegang keningnya..
air matanya mulai jatuh.
saya cuma bisa memberinya sehelai tisu…

sekarang makan makin susah bu….
kemarin aja beras gak kebeli…
apalagi sekarang… katanya bensin naik..
apa apa serba naik..
saya udah 3 bulan cuma bisa bikin bubur..
kalau masak nasi gak cukup.
hari ini jualan gak laku,
nawarin orang katanya gak jajan dulu.
apa apa pada mahal katanya
uang belanjanya pada enggak cukup.

anak ibu sakit apa? saya bertanya…
gak tau ibu..batuknya berdarah…
saya terpana…
ibu.. ibu harus bawa anak ibu ke puskesmas kan ada BPJS…
dia cuma tertunduk..
saya bawa anak saya pakai apa bu?
gendong gak kuat.. jalannya jauh..
naik ojek gak punya uang…

Ini ibu kue bikin sendiri? enggak bu…
ini saya ngambil jawabnya.
terus ibu penghasilannya dari sini aja?
dia mengangguk lemah…
berapa ibu dapet setiap hari? gak pasti bu…
ini kue untungnya 100-300 perak,
bisa dapet 4ribu -12 ribu paling banyak.
Kali ini air mata saya yang mulai mengalir……

ibu pulang jam berapa jualan? jam 2..
saya gak bisa lama lama bu..
soalnya uangnya buat beli beras..
suami sama anak saya belum makan.
Saya gak mau minta minta, saya gak mau nyusahin orang.

Ibu, kue-kue ini tolong ibu bagi-bagi di jalan,
ini beli beras buat 1 bulan,
ini buat 10x bulak balik naik ojek bawa anak ibu berobat,
ini buat modal ibu jualan sendiri.

ibu sekarang pulang saja..
bawa kurma ini buat pengganjal lapar…
Ibu itu menangis…
dia pindah dari kursi ke lantai,
dia bersujud tak sepatah katapun keluar
lalu dia kembalikan uang saya.

kalau ibu mau beli.. beli lah kue saya.
tapi selebihnya enggak bu…
saya malu…. saya pegang erat tangannya…
ibu… ini bukan buat ibu… tapi buat ibu saya…
saya melakukan bakti ini untuk ibu saya,
agar dia merasa tidak sia sia membesarkan dan mendidik saya…
tolong di terima…

Saya bawa keranjang jualannya…
saat itu aku memegang lengannya
dan saya menyadari dia demam tinggi. ibu pulang ya…
dia cuma bercucuran airmata lalu memeluk saya…

bu.. saya gak mau kesini lagi… saya malu….
ibu gak doyan kue jualan saya…
ibu cuma kasihan sama saya… saya malu….

saya cuma bisa tersenyum…
ibu saya doyan kue jualan ibu,
tapi saya kenyang…
sementara ibu di luar pasti banyak yang lapar
dan belum tentu punya makanan.
sekarang ibu pulang yaa…

Saya bimbing beliau menyeberang jalan,
lalu saya naikkan angkot…
beliau terus berurai air mata…

Lalu saya masuk lagi ke toko,
membuka buka FB saya dan membaca status
orang orang berduit yang menjijikkan,
ketawa ketiwi bangga dengan kekayaan yg dimilikinya...
padahal masih banyak orang yang buat makan saja
harus banti tulang kerja keras...

Oleh : Ernydar Irfan


 "SEBELUM KALIAN MENGELUH"

Quote: *Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.



Quote:*sebelum kamu mengeluh tentang tugas-tugas kuliahmu…
pikirkan tentang orang” diluar sana yang tidak bisa merasakan pendidikan..

Quote:

* Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.


Quote: * Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa,
pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.


Quote: * Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.


Quote: * Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu,
pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup.




Quote: * Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.


Sumber :  http://www.kaskus.co.id/thread/547d9b941cbfaac7418b457a/kisah-nyata-ini-adalah-salah-satu-potret-kehidupan-miskin-negara-kita/

Perjuangan hidup anak-anak



Ada sebuah keluarga yang hidupnya sangat miskin. Keluarga ini memiliki 2 orang putra. Anak pertama, sebut saja si sulung, dan yang ke dua, sebut saja si bungsu.

Karena penghasilan ayah mereka sebagai kepala keluarga sangat tidak mencukupi, si ibu pun terpaksa membantu pemasukan keuangan keluarga dengan bekerja mencuci baju di rumah-rumah keluarga lain yang hidupnya lebih makmur. Setiap hari sang ayah yang hanya bekerja sebagai kuli serabutan selalu mengeluh tentang betapa susahnya hidup. Dia menyalahkan nasib yang menurutnya berpihak hanya kepada orang-orang kaya.

Kedua anak tersebut pun hampir setiap hari menyaksikan orang tua mereka bertengkar karena uang, karena kekurangan uang. Si sulung berkata dalam hatinya, "Mungkin sudah nasibku seperti ini, susah dalam hidup." Namun berbeda jauh dengan sang kakak, si bungsu ini berkata dalam hatinya, "Orang tuaku hidupnya sangat susah, aku harus hidup jauh lebih makmur dari kebanyakan orang supaya kelak aku bisa mencukupi seluruh kebutuhan keluargaku."

Tahun berganti, waktu pun telah merubah 2 anak ingusan tadi menjadi 2 pelajar SMP. Anak tertua, si sulung, memutuskan untuk berhenti sampai kelas 2 SMP karena dia merasa tidak ada gunanya melanjutkan sekolah hingga tamat karena toh apa yang sudah ditakdirkan Tuhan tidak akan bisa

berubah bahwa nasib mereka adalah menjadi orang-orang miskin. Mereka tidak punya kerabat atau kenalan orang-orang kaya atau koneksi yang dapat membantu untuk menjadi orang-orang sukses.

Sementara si adik, sama pikirannya untuk mengakhiri pendidikannya hanya sampai tamat SMP. Dia tak tega melihat kedua orang tuanya bekerja keras hanya untuk hidup pas-pasan. Namun si adik ini berpikir, "Aku tidak bisa kaya jika aku mengharapkan bekerja sebagai kuli, aku harus berdagang, siapa tahu aku bisa sukses seperti para pemilik toko itu."

Sesuai hadis Nabi Muhammad SAW:
"Sembilan dari sepuluh pintu rizki ada pada perdagangan"

Hadits ini diriwayatkan oleh: Imam As Suyuthi dalam Al Jami’ Ash Shaghir, 1/130, dari Nu’aim bin Abdurrahman dan Jabir Ath Tha’i secara mursal.


Setelah 7 tahun berselang. Si sulung telah menikah dan mengulangi penderitaan kedua orang tuanya dulu. Yaitu: Bertengkar hampir setiap hari dengan istrinya hanya karena masalah uang dalam jumlah yang relatif sedikit. Ibu mereka pun sering berkunjung ke rumah si sulung ini untuk memberikan sedikit wejangan kepada anak dan menantunya. Ibunya sedih karena nasib anak sulungnya ini mirip seperti kehidupannya dulu.

Sang adik, si bungsu mengalami hidup yang jauh berbeda, lebih makmur dibanding sang kakak. Setelah 3 tahun menjadi pedagang keliling, akhirnya ia memutuskan untuk membuka toko sendiri di sebuah pasar. Dan berkat ketekunannya sekarang ia telah memiliki 2 toko serupa di pasar lainnya. "Sungguh berbeda keadaan hidup anakku yang bungsu ini", pikir si ibu waktu berkunjung ke toko anaknya yang bungsu itu. Para pembeli ramai dan setia mengantre untuk dilayani. Sebab jam buka toko si anak ini memang cukup panjang dari pagi hingga menjelang senja hari. Pelayanan sang pemilik toko serta karyawan yang jauh lebih ramah dibanding toko-toko lain membuat orang-orang senang berbelanja di sana.


Lalu pertanyaannya: "Siapa yang menentukan hidup anda?"

Quran Surah 13 ayat 11:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka.”